Social Icons

Pages

Friday, October 20, 2017

Fotos der alten Stadt Semarang Kota Tua Lama

Berikut ini adalah foto hasil foto penulis dengan kamera HP selama periode tahun 2017  :











Semarang (Alter Semarang) ist eine Stadt an der Nordküste von Java, Indonesien. Die Hauptstadt von Zentral-Java (Central Java) hat eine Fläche von 373,67 km² und etwa 1,5 Millionen Einwohner und liegt auf der 5. Liste der größten Städte Indonesiens. Semarang war während der niederländischen Kolonialzeit ein wichtiger Hafen. Die Stadt ist berühmt für ihre große Anzahl chinesischer Nachkommen. Der Name der Stadt kommt von Wort Kontraktionen (Tamarinde) und Kohle (selten). Sein Spitzname ist "Stadt der Kräutermedizin" (Herbal Drinking City) für seine berühmten pflanzlichen Zutaten.

Die Geschichte von Semarang stammt aus dem 9. Jahrhundert, später als Bergota bekannt. Ende des 15. Jahrhunderts gründete ein Araber namens Kyai Pandan Arang in diesem Fischerdorf ein Dorf und eine Islamschule. Am 2. Mai 1547 erklärte der Hadiwijaya Sultan von Pajang, dass Kyai Pandan Arang der erste Regent von Semarang war, der die Kultur und Politik von Semarang schuf.

Im Jahr 1678 übertrug der Sohn von Matanam Amangkoerat II die Kontrolle über Semarang an die United East Indian Companion (VOC) als Teil der Kreditrückzahlung. 1682 wurde der Staat Semarang vom niederländischen Kolonialgouverneur gegründet. Am 5. Oktober 1705 wurde Semarang nach Jahren der Besatzung zur offiziellen VOC-Stadt, als Pakubuwono I mit der VOC eine Vereinbarung schloss, um eine Mataram-Entschädigung zu erhalten. Es wurde 1708 zur Hauptstadt von Zentral-Java. Die VOC und dann die Regierung von Niederländisch-Indien schufen Tabakplantagen in der Region und führten Straßen und Züge ein, wodurch Semarang zum Zentrum des großen Kolonialhandels wurde.

---
Semarang (oude spelwijze: Semarang) is een stad aan de noordkust van het eiland Java, Indonesië. Het is de hoofdstad van de provincie Midden-Java (Jawa Tengah), heeft een oppervlakte van 373,67 km² en ongeveer 1,5 miljoen inwoners, waarmee het de 5e plaats inneemt op de lijst van grote steden in Indonesië. Semarang was een belangrijke haven tijdens de Nederlandse koloniale periode. De stad staat bekend om zijn grote Chinese bevolkingsgroep. De naam van de stad is ontstaan uit een samentrekking van de woorden asem (tamarinde) en arang (zelden). Haar bijnaam is "Kota Jamu" (De kruidendrankjesstad) vanwege de bekende fabrieken voor kruidendrankjes.

De historie van Semarang gaat terug tot de 9e eeuw, toen stond het bekend als Bergota. Aan het einde van de 15e eeuw stichtte een Arabier genaamd Kyai Pandan Arang een dorp en een islamitische school in dit vissersplaatsje. Op 2 mei 1547 verklaarde sultan Hadiwijaya van Pajang Kyai Pandan Arang tot de eerste bupati (burgemeester) van Semarang, waarmee cultureel en politiek gezien Semarang ontstond.

In 1678 droeg soenan Amangkoerat II van Mataram de controle over Semarang over aan de Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) als een onderdeel van een afbetaling van een lening. In 1682 werd de staat Semarang opgericht door de Nederlandse koloniale bewindvoerders. Op 5 oktober 1705, na jaren van bezetting, werd Semarang officieel een VOC-stad, toen soesoehoenan Pakubuwono I een overeenkomst met de VOC sloot in ruil voor de kwijtschelding van Matarams schulden. Het werd in 1708 tevens de hoofdstad van midden-Java. De VOC en later de Nederlands Oost-Indische overheid creëerden tabaksplantages in de regio en legden wegen en spoorwegen aan, waardoor Semarang een belangrijk koloniaal handelscentrum werd.

De Japanners bezetten de stad, net als de rest van Java, tijdens de Tweede Wereldoorlog in de strijd om de Grote Oceaan. Gedurende de bezetting werd Semarang bestuurd door een militair gouverneur genaamd Shico en twee vicegouverneurs waarvan een van Japanse en een van lokale komaf.


Na de Indonesische onafhankelijkheid in 1945 werd Semarang de hoofdstad van de provincie Midden-Java.

Monday, October 16, 2017

Foto van de oude stad van Semarang Jaman Dahulu

Semarang (Old Samarang) adalah sebuah kota di pesisir utara Jawa, Indonesia. Ibukota Jawa Tengah (Jawa Tengah) memiliki luas permukaan 373,67 km² dan sekitar 1,5 juta jiwa, menempati urutan ke 5 dalam daftar kota-kota besar di Indonesia. Semarang merupakan pelabuhan penting selama masa penjajahan Belanda. Kota ini terkenal dengan populasi warga keturunan Tiongkok yang besar. Nama kota itu muncul dari kontraksi kata (asam jawa) dan arang (jarang). Julukannya adalah "Kota Jamu" (Herbal Drinking City) karena ramuan herbal yang terkenal.

Sejarah Semarang berasal dari abad ke 9, yang kemudian dikenal sebagai Bergota. Pada akhir abad ke-15, seorang Arab bernama Kyai Pandan Arang mendirikan sebuah desa dan sebuah sekolah Islam di desa nelayan ini. Pada tanggal 2 Mei 1547, sultan Hadiwijaya dari Pajang menyatakan bahwa Kyai Pandan Arang sebagai bupati pertama Semarang, yang menciptakan budaya dan politik Semarang.

Pada tahun 1678, putra Matanam Amangkoerat II mengalihkan kontrol atas Semarang ke United East Indian Companion (VOC) sebagai bagian dari pembayaran pinjaman. Pada tahun 1682, negara bagian Semarang didirikan oleh gubernur kolonial Belanda. Pada tanggal 5 Oktober 1705, setelah bertahun-tahun masa pendudukan, Semarang menjadi kota VOC resmi, ketika Pakubuwono I mengakhiri sebuah kesepakatan dengan VOC untuk mendapatkan ganti rugi hutang Mataram. Ini menjadi ibu kota Jawa Tengah pada tahun 1708. VOC dan kemudian pemerintah Hindia Belanda menciptakan perkebunan tembakau di wilayah tersebut dan mengenalkan jalan dan kereta api, menjadikan Semarang sebagai pusat perdagangan kolonial utama.

Orang Jepang menduduki kota ini, seperti wilayah Jawa lainnya, selama Perang Dunia Kedua dalam perjuangan untuk Great Ocean. Selama pendudukan, Semarang dikelola oleh seorang gubernur militer bernama Shico dan dua wakil gubernur yang salah satu dari Jepang dan salah satu komite lokal.

Setelah kemerdekaan Indonesia di tahun 1945, Semarang menjadi ibu kota Jawa Tengah.










Sumber foto : berbagai sumber di internet (google images) yang diakses antara tahun 2015 sd 2017.

================================================

Semarang (oude spelwijze: Samarang) is een stad aan de noordkust van het eiland Java, Indonesië. Het is de hoofdstad van de provincie Midden-Java (Jawa Tengah), heeft een oppervlakte van 373,67 km² en ongeveer 1,5 miljoen inwoners, waarmee het de 5e plaats inneemt op de lijst van grote steden in Indonesië. Semarang was een belangrijke haven tijdens de Nederlandse koloniale periode. De stad staat bekend om zijn grote Chinese bevolkingsgroep. De naam van de stad is ontstaan uit een samentrekking van de woorden asem (tamarinde) en arang (zelden). Haar bijnaam is "Kota Jamu" (De kruidendrankjesstad) vanwege de bekende fabrieken voor kruidendrankjes.

De historie van Semarang gaat terug tot de 9e eeuw, toen stond het bekend als Bergota. Aan het einde van de 15e eeuw stichtte een Arabier genaamd Kyai Pandan Arang een dorp en een islamitische school in dit vissersplaatsje. Op 2 mei 1547 verklaarde sultan Hadiwijaya van Pajang Kyai Pandan Arang tot de eerste bupati (burgemeester) van Semarang, waarmee cultureel en politiek gezien Semarang ontstond.

In 1678 droeg soenan Amangkoerat II van Mataram de controle over Semarang over aan de Verenigde Oostindische Compagnie (VOC) als een onderdeel van een afbetaling van een lening. In 1682 werd de staat Semarang opgericht door de Nederlandse koloniale bewindvoerders. Op 5 oktober 1705, na jaren van bezetting, werd Semarang officieel een VOC-stad, toen soesoehoenan Pakubuwono I een overeenkomst met de VOC sloot in ruil voor de kwijtschelding van Matarams schulden. Het werd in 1708 tevens de hoofdstad van midden-Java. De VOC en later de Nederlands Oost-Indische overheid creëerden tabaksplantages in de regio en legden wegen en spoorwegen aan, waardoor Semarang een belangrijk koloniaal handelscentrum werd.

De Japanners bezetten de stad, net als de rest van Java, tijdens de Tweede Wereldoorlog in de strijd om de Grote Oceaan. Gedurende de bezetting werd Semarang bestuurd door een militair gouverneur genaamd Shico en twee vicegouverneurs waarvan een van Japanse en een van lokale komaf.

Na de Indonesische onafhankelijkheid in 1945 werd Semarang de hoofdstad van de provincie Midden-Java.



Thursday, April 13, 2017

Laper ? Yuk Nikmati Nasi Gandul Khas Pati



Jawa Tengah memiliki jalur pantura yang selalu ramai oleh kendaraan yang melakukan perjalanan ke berbagai daerah. Jika Anda ingin ke Jawa Timur atau kedaerah Bali dan melewati kawasan pantura, cobalah untuk berhenti sejenak dan beristirahat di Kota Pati.

Salah satu kabupaten yang berada di Jawa Tengah ini. Pasalnya di Pati ini terdapat menu makanan khas yang begitu enak dan bisa membuat rasa lapar Anda jadi kenyang. Menu yang enak ini biasa disebut sebagai nasi gandul.
Mengapa disebut nasi gandul ?

Mungkin kita berpikir bila nasi gandul ini dibuat atau diolah dengan cara menggantung, karena gandul dalam bahasa Indonesia berarti menggantung. Namun ketika Anda melihat proses memasak hingga menyajikan, tak ada hal yang membuat kita merasa aneh, karena semua makanan diolah seperti biasanya.

Karena kata nasi gandul ini merujuk pada kegiatan orang zaman dahulu yang sering menjual nasi berkuah ini dengan cara dipikul atau diletakkan diatas kepala. Sehingga kebanyakan orang menyebutnya sebagai nasi gandul yang berarti menggantung.
Sedangkan untuk proses hingga penyajiannya sama sekali tidak di gantung seperti nama populernya.

Seperti apakah nasi gandul itu ?
Nasi gandul adalah makanan berkuah mirip dengan rawon, hanya saja nasi gandul lebih manis, kuahnya memiliki kombinasi bumbu yang berbeda dan disajikan dengan aneka macam daging, jeroan dan kuahnya diguyur diatas nasi.
Saat pertama kali Anda mencoba untuk menikmati nasi gandul ini, dijamin pasti Anda akan ketagihan. Apalagi kuahnya yang masih hangat ini disajikan langsung dan diberi sedikit kecap atau sambal yang suka pedas, kemudian dinikmati bersama tempe keripik yang renyah akan membuat makan siang atau makan malam Anda semakin berselera.

Isi nasi gandul
Dalam nasi gandul, Anda bisa memilih daging yang akan dimakan, misalnya Anda bisa memilih daging sapi, jeroan sapi, otak sapi, paru-paru, telur dan beberapa menu jeroan lainnya. Kemudian penjual akan meletakkn daging pilihan Anda ke atas nasi putih yang masih hangat lalu diguyur dengan kuah kental berwarna coklat serta sedikit tambahan kecap.


Bisa kebayangkan betapa gurihnya nasi gandul ini ? Jadi jangan lewatkan momen berharga ketika Anda melewati Kabupaten Pati dan mampir sejenak untuk menikmati gurihnya nasi gandul.

Tuesday, January 24, 2017

Kuliner Surakarta atau Solo



_Nasi Liwet_
Nasi Liwet merupakan makanan khas Solo yang paling terkenal. Beras yang di masak dengan kaldu ayam yang membuat nasi terasa gurig dan beraroma lezat. Nasi tersebut dicampur dengan sayur labu siam yang dimasak sedikit pedas, telur pindang rebus, daging ayam suwir, kumut (terbuat dari kuah santan yang dikentalkan). Disajikan dengan daun pisang yang dipincuk. Nasi Liwet bisa di dapatkan di Warung Nasi Liwet Wongso Lemu Keprabon yang buka mulai jam 18.00 WIB.

_Timlo Solo_
Timlo Solo adalah hidangan berkuah bening yang berisi sosis ayam yang dipotong-potong, telur ayam pindang dan irisan hati dan ampela ayam. Menu ini disantap dengan nasi putih yang ditaburi bawang goreng. Berbeda dengan daerah lain, timlo solo tidak memakai soun dan jamur. Warung Timlo dapat dijumpai di Timlo Sastro Timur Pasar Gede buka pukul 07.00 WIB dan Timlo Solo di Jl Urip Sumoharjo buka pukul 09.00-21.00 WIB.

_Tengkleng_
Tengkleng merupakan makanan semacam gulai kambing tetapi kuahnya tidak memakai santan. Isi tengkleng adalah tulang belulang kambing dengan sedikit daging yang menempel, bersama dengan sate usus, sate jerohan, otak dan organ-organ lain seperti mata, telinga, pipi, kaki dan lain-lain. Kenikmatan menyantap tengkleng akan terasa ketika kita menggerogoti sedikit daging yang menempel pada tulang dan menghisap isinya. Makanan ini dapat ditemukan di Samping Gapura Pasar Klewer yang bernama Tengkleng Ibu Ediyem pukul 11.00-15.00 WIB dan Warung Tengkleng Yu Tentrem di Jl Letjend Sutoyo pukul 09.00 WIB.

_Pecel Ndeso_
Pecel ndeso adalah nasi pecel yang berasal dari beras merah, dicampur sayur yang berisi dedaunan dan tanaman mulai dari jantung pisang, daun kenikir, daun petai cina, bunga turi, dan kacang panjang, sambal wijen putih atau hitam. Disantap  bersama belut goreng, wader pari goreng, telur ceplok, sosis solo, bongko (kacang merah dan kelapa), gembrot (kelapa dan daun simbukan), otak dan iso goreng. Warung pecel ndeso yang terkenal di solo adalah Waroeng Tempo Doeloe di Jl. Dr Supomo 55 Pasar M'beling, selain itu juga pecel ndeso banyak dijajakan oleh ibu-ibu berkeliling kampung.

_Gudeg Ceker_
Ceker (kaki ayam) menjadi makanan pendamping yang dihidangkan bersama gudeg. Ceker direbus dengan bumbu santan sehingga terasa lunak dan lezat. Selain gudeg, ceker juga bisa disajikan sebagai makanan pendamping dari bubur. Paduan menu ini akan semakin lezat ketika disiram dengan kuah Sambel Goreng Krecek. Gudeg ceker ini dapat ditemui di Jl. Wolter Monginsidi Margoyudan, Warung Gudeg Ceker bu Kasno dibuka mulai jam 00.02 WIB dan Warung Gudeg sebelah utara perempatan warung pelem buka mulai jam 19.00 WIB.

_Selat Segar Solo_
Selat Segar Solo adalah salah satu bentuk percampuran masakan berkuah dari barat dengan selera lidah lokal yang menciptakan makanan khas solo. Racikan selat solo merupakan adaptasi dari salad yang terdiri dari dagingyang diiris tipis, ditambah rebusan buncis, kentang, wortel, telur pindang, dan mayonaise. Racikan ini kemudian disiram dengan kuah kecap encer. Warung selat yang terkenal di Solo adalah Warung Selat Mbak Lies di Serengan yang buka pukul 09.00 WIB dan RM Kusuma Sari di Perempatan Nonongan yang buka mulai pukul 09.00 WIB.

_Soto Gading_
Soto yang disajikan langsung bersama nasi putih dalam satu mangkuk. Tersedia juga berbagai lauk sangat komplit di meja-meja pengunjung dengan rasa yang khas. Warung soto ini selalu jadi tujuan wisata kuliner bagi wisatawan yang berkunjung ke Solo. Soto Gading ini terletak di Jl. Brigjen Sudiarjo Gading dan buka pukul 09.00 WIB.

_Sambel Tumpang_
Nasi sambel tumpang terdiri dari nasi putih yang ditumpangi aneka sayuran rebus seperti bayam, taoge, dan kacang panjang kemudian disiram kuah kental. Kuah ini dibuat dari campuran santan dan tempe semangit (tempe yang mulai membusuk) yang dihaluskan. Biasanya di dalam kuah tumpang ini terdapat tahu putih, telur dan krecek (kulit sapi). Sambel tumpang ini sering juga dinikmati dengan bubur panas yang biasa disebut bubur tumpang. Nasi sambel tumpang ini bisa dijumpai di Seputaran Stadion Manahan yang buka mulai pagi.

_Sate Buntel_
Sate Buntel sate kambing khas kota solo terbuat dari daging kambing yang dicincang, diberi bumbu bawang dan merica dan kemudian dibuntel (dibungkus dengan lemak kambing). Dimakan bersama kecap, irisan cabe rawit, bawang merah, irisan kol dan tomat. Menu yang lain adalah sate kikil kambing dan gule sumsum. Warung sate kambing dapat dijumpai di Jl. Sutan Syahrir No. 39 Widuran.
 

Produk Baru

Produk Sponsor

Produk Baru

Produk Baru
 
Blogger Templates